Bagaimana Prediksi Industri Properti di Tahun 2021

Prediksi Real Estate 2021

Tahun 2020 merupakan tahun luar biasa, diiringi dengan munculnya wabah Covid-19, yang mampu merubah banyak hal di kehidupan masyarakat secara umum. Dengan masuknya tahun 2021, diperkuat dengan dimulainya pemanfaatan vaksin Covid-19, tidak serta merta menghilangkan tantangan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. Namun, tahun 2021 merupakan tahun dimana industri properti di asia pasifik memasuki babak baru dalam hal pertumbuhan, inovasi dan investasi. Didukung dengan perbaikan ekonomi serta dinamika baru masyarakat, tren pertumbuhan properti akan terus meningkat. Dampak Covid-19 akan semakin meluas, namun hal tersebut tidak akan berpengaruh negatif terhadap perkembangan industri properti di Indonesia. 

Penurunan Harga

Tercatat, selama pandemi, harga properti di beberapa daerah mengalami penurunan, seperti di Bali, Industri properti turun sebanyak 25%. Sedangkan di Jakarta, penjualan rumah turun sekitar 20% dibandingkan kuartal kedua tahun 2019. Terlebih lagi, dengan kebijakan pinjaman yang lebih ketat yang diterapkan oleh pemerintah, permintaan terhadap properti juga mengalami penurunan. Implikasinya, investasi asing yang berkaitan dengan pengembangan industri properti pun mengalami penurunan.  Oleh karena itu, pemerintah kembali melonggarkan peraturan kepemilikan rumah guna meningkatkan investasi asing masuk Indonesia.

Pemulihan Industri

Walaupun pasar properti Indonesia mengalami masa yang bergejolak sepanjang tahun 2020, terdapat tanda-tanda bahwa pasar dapat pulih kembali pada tahun 2021, setidaknya pada paruh kedua. Hal ini bergantung pada beberapa hal berikut:

  • Seberapa lama pandemi dan lockdown akan berlangsung. Seperti kita ketahui bersama bahwa semakin cepat pandemi dan kebijakan yang menyertainya berakhir, maka semakin cepat proses pemulihan ekonomi dimulai.
  • Proses pemulihan pasar properti Indonesia pun akan lebih cepat jika pemerintah menerapkan kebijakan baru yang bermanfaat seperti pengurangan rasio LTV, penurunan suku bunga, dan restrukturisasi utang. 
  • Penerapan aturan kepemilikan asing yang longgar kemungkinan besar akan mendulang pasar Indonesia.
  • Adanya indikasi peningkatan investasi infrastruktur dan konektivitas antara kota dan daerah. Calon pembeli tampaknya tidak peduli untuk berinvestasi di unit yang jauh dari pusat kota, selama wilayah tersebut didukung oleh transportasi umum dan akses yang cukup baik serta didukung oleh sekolah, supermarket, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya. 
  • Alasan lain adalah karena konsumen telah menunda pembelian properti dari tahun 2020 hingga 2021. Survei MarkPlus mencatat sekitar 50% dari yang tinggal di Jabodetabek masih berencana untuk membeli unit properti pada tahun 2021.

Pertumbuhan Ekonomi Berpotensi Meningkatkan Demand

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Indonesia telah tumbuh sekitar 4,9% hingga 5,2%. Prospek ekonomi terlihat sedikit lebih buruk untuk tahun 2020 karena pertumbuhan akan turun menjadi 4,7%, yang menurut Moody’s masih di bawah batas psikologis sebesar 5%. 

Ekonomi terpukul keras pada tahun 2020 dan mengalami kontraksi sekitar -1% tetapi akan pulih sekitar 5,3% pada tahun 2021. Dengan demikian, prospek jangka panjang terlihat positif bagi Indonesia. 

Menurut laporan Bank Dunia, masyarakat Indonesia golongan menengah sebanyak 52 juta orang (yang terus meningkat) memiliki dampak besar terhadap perekonomian. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, maka permintaan terhadap perumahan meningkat terutama bagi generasi muda. 

Alasan penting lainnya terkait peningkatan permintaan untuk real estate adalah sebagai berikut: 

  • Pemerintah kemungkinan besar akan melanjutkan perubahan makro ekonomi, termasuk penurunan LTV dan suku bunga.
  • Tingkat inflasi rendah, sedikit lebih besar dari 2% pada tahun 2020 
  • Rupiah Indonesia tetap stabil, memastikan Investment Return yang baik dari industri properti 
  • Pengembang memberikan persyaratan pembayaran yang lebih menguntungkan 
  • Pemerintah diharapkan akan memberlakukan peraturan kepemilikan asing yang lebih longgar yang dapat meningkatkan pasar properti secara signifikan 

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas, pengembang properti di Indonesia perlu menyusun strategi penjualan dengan mempertimbangkan tren properti yang akan berdampak besar di tahun 2021, sebagai berikut:

Konektivitas akan menjadi pertimbangan utama bagi pelanggan properti selain harga

Diterapkannya PSBB untuk menahan laju penyebaran virus Covid 19 telah merubah bagaimana masyarakat belajar, bekerja dan berkegiatan sehari-hari. Kecenderungan masyarakat untuk bekerja dan belajar di rumah berakibat menurunnya kebutuhan tempat tinggal di pusat kota menurun dan beralih untuk mempertimbangkan memiliki hunian di area sekitar pusat kota yang terkoneksi transportasi umum.

Suku bunga KPR diprediksikan akan turun

Turunnya suku bunga KPR berpengaruh terhadap keterjangkauan harga rumah yang berpengaruh terhadap peningkatan permintaan terhadap pasar properti. 

Pencarian properti online di daerah Jabodetabek meningkat

Dengan semakin terkoneksi nya antar daerah terutama di daerah Jabodetabek, memicu meningkatnya permintaan properti di area tersebut. Hal ini ditandai dengan pencarian online properti di area tersebut meningkat. Oleh karena itu, menjaring konsumen potensial secara online merupakan strategi yang cukup baik untuk merangsang peningkatan penjualan properti saat ini.

Panji Ramdhana

Executive Assistant to the Managing Director in Heroleads Indonesia

Recent posts

High Conversion Copywriting Tips for a Successful Digital Campaign

High Conversion Copywriting Tips for a Successful Digital Campaign

When you hear the term copywriting, you will probably think of an advertisement. However, copywriting...
5 Rekomendasi Tools untuk Membuat Copywriting Iklan

5 Rekomendasi Tools untuk Membuat Copywriting Iklan

“Buatlah copy yang sederhana. Mudah diingat, yang mengundang untuk dilihat orang. Buatlah copy yang menyenangkan...
Mitos Digital Marketing di Google

3 Mitos dalam Mengukur Campaign Digital Marketing ala Google

Menurut penelitian dari Boston Consulting Group dan Google, 2 dari 3 konsumen menginginkan iklan yang...

Subscribe to
monthly newsletters

Receive the latest product & promotions news, exclusive free content, and key industry trend reports!

Heroleads capture blog