HeroAwards 2021: Pandemi, Motivasi Hingga Strategi

Mengakhiri tahun seringkali menjadi ajang evaluasi, menata strategi hingga apresiasi. Pun ini turut terjadi di Heroleads Indonesia sebagai digital marketing performance agency.

Dengan pandemi yang sampai saat ini belum selesai, 2021 menjadi tahun yang sungguh menantang. Apresiasi tertinggi turut dipersembahkan kepada insan dengan kinerja luar biasa di tengah kepungan pandemi, Heroleads Indonesia mengenalnya sebagai HeroAwards.

Melabuhkan dua apresiasinya kepada Dini Farhana, Account Leader sebagai Hero of the Year dan Agus Mardianto, Digital Marketing Manager sebagai Hero of the Quarter.

Pada kesempatan kali ini, keduanya memiliki beberapa bahasan menarik yang sayang untuk dilewatkan.

Lebih dekat dengan HeroAwards

Heroleads Indonesia menjadikan people atau heroes sebagai sumber daya utamanya dalam mencapai goals bersama, inilah yang menjadi dasar dilahirkannya HeroAwards sebagai satu ajang apresiasi tertinggi kepada heroes dengan kinerja terbaik dan mampu menjadi role model untuk heroes lainnya.

Lainnya menurut Farah, panggilan akrab Dini Farhana, HeroAwards ini menjadi penting baginya sebagai employee. 

“Dengan adanya HeroAward, aku dari sisi employee jadi merasa kalau kerja kerasku selama ini di-acknowledge oleh company dan bermanfaat atau bisa membantu sesama employee” tutur Farah.

Sejalan dengan Farah, menurut Agus, HeroAwards merupakan ajang apresiasi tertinggi di mana setiap Heroes diberikan kesempatan untuk menjadi yang terbaik di tiap periodenya. 

“Terkait HeroAwards, setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan apresiasi tertinggi dari Heroleads. [Untuk itu,] HeroAward bisa menjadi ajang untuk memotivasi para Heroes dalam memberikan yang terbaik” lanjut Agus.

Berlabuh di Heroleads

Farah dan Agus juga turut menceritakan kontribusi dan tanggung jawab mereka di Heroleads dengan antusias. “Sebagai Account Leader, secara garis besar kerjaan aku lebih ke manage client dan monitoring campaign” jawab Farah.

Pada kesempatan lainnya, Agus sebagai Digital Marketing Manager juga menceritakan topik yang sama. “Saya bertugas membantu, me-manage performance marketing campaign untuk meningkatkan penjualan atau memberikan hasil ROI yang positif bagi client Heroleads” ujar Agus.

Kemudian, apakah HeroAwards yang didapatkan kemarin berhubungan dengan satu project spesifik pada kuartal ataupun tahun sebelumnya?

Keduanya sepakat HeroAwards tidak didasarkan pada satu specific project, namun didapatkan dari sejauh apa effort yang mereka berikan dalam menyelesaikan tugas dan tentunya integritas. Uniknya, Agus mendapatkan apresiasi sebagai Hero of The Quarter karena keadaan di mana resources untuk divisinya kurang namun dapat tetap menghasilkan outcome yang positif dari tanggung jawabnya.

“Dengan kekurangan resources tersebut saya dinilai bisa tetap membantu memberikan performance yang terbaik untuk perusahaan.”

Tidak lupa, keduanya juga bercerita tentang kisah awal memilih berlabuh pada Heroleads Indonesia sebagai tempat berkarir. “Heroleads Indonesia ini memberikan aku kebebasan untuk coba ini dan itu, lalu diberikan ruang untuk membuat kesalahan sebagai proses pembelajaran kita” ungkap Farah.

Motivasi kerja hingga pandemi yang melanda

Dengan tanggung jawab dan job desc yang begitu menantang, baik Agus dan Farah membagikan beberapa tips mengatur workload yang padat. Menurut Farah mengatur workload yang padat dibutuhkan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu untuk beristirahat. Ini berguna untuk memisahkan kepentingan pribadi dan profesional, di mana hal ini juga turut mengurangi potensi burnout ketika bekerja.

Keadaan pandemi yang tak kunjung usai, Farah tentu merasa pandemi turut menjadi tantangan lain dalam menjalankan workloadnya. Namun, dalam urusan motivasi, Farah merasa pandemi bukanlah hal yang besar yang mempengaruhi motivasi kerjanya.

“Tentu pandemi memengaruhi banyak hal, tidak hanya di Heroleads. Namun balik lagi bagaimana kita setting up our mind. Sejauh aku set mindset ku, pandemi jadi nggak terlalu berpengaruh banget ke motivasi kerjaku”

Sedikit berbeda dari Farah, menurut Agus, pandemi memengaruhi pola komunikasi antara individu, di mana keharusan work from home memakan waktu lebih banyak untuk berkoordinasi dengan tim dibanding saat work from office. “Untuk komunikasi dan koordinasi saya prefer WFO, namun dalam eksekusi dan mengerjakan task saya prefer WFH karena saya bisa fokus mengerjakan dan terhindar dari distraction”.

Selanjutnya, dalam memotivasi dirinya di tengah-tengah workload yang padat dan pandemi yang melanda, Agus mengungkapkan bahwa strateginya untuk tetap termotivasi adalah dengan menerapkan strategi bersiklus. “Ini seperti siklus atau looping di mana [saya akan] selalu mengingat siapa yang akan terkena dampak dari pekerjaan saya. [Dalam hal ini] ada dua: yaitu keluarga saya dan keluarga lain yang bergantung dari hasil pekerjaan saya”.

Keduanya menutup sesi obrolan dengan harapan agar ke depannya HeroAwards yang diperoleh saat ini dapat menjadikan mereka role model baik untuk divisi mereka berasal atau Heroes lainnya. “Karena sekecil apapun kontribusinya, Heroleads akan memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Heroesnya” tutup Agus.

Dear Heroes, sudah siap menjadi salah satu nama dalam HeroAwards selanjutnya?